Jumat, 02 Agustus 2019

Sebagai Ibu Kota, Jakarta Tidak Menyimbolkan suatu Identitas Bangsa

Berita Burung - Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, ibu kota sekarang yakni Jakarta sama sekali tidak merepresentasikan sebagai simbol identitas bangsa. Pasalnya, di zaman penjajahan, Jakarta dahulunya dijadikan sebagai pusat pemerintahan kolonial Hindia Belanda.
Menilik sejarah, nama lama Jakarta yang diberikan oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda kala itu adalah Batavia. Bahkan, Batavia juga memiliki julukan 'Queen of the East'.
"Sehingga, Batavia menjadi pusat pemerintahan kolonial Hindia Belanda. Jadi, tidak merepresentasikan sama sekali kepentingan rakyat Indonesia. Orang Indonesia dijajah kok. Penjajahannya yang menghilang, dan mau di sini (Jakarta) ibu kotanya," ucapnya dalam Dialog Nasional III: Pemindahan Ibu Kota Negara di Bappenas, Jakarta, kemarin sore.
Oleh karena itu, kata Bambang, pemerintah pun berkeinginan ibu kota yang Baru nantinya akan mampu merepresentasikan identitas dan persatuan bangsa. Hal ini dalam rangka membangun karakter sebuah bangsa sekaligus merefleksikan keberagaman Indonesia.
"Nanti ibu kota (Baru) itu bisa terlihat (identitas bangsa dan keberagamannya) dari berbagai macam bentuk bangunannya," jelasnya.
Sebagai informasi, pemerintah telah menetapkan empat visi bagi ibu kota Baru nantinya. Pertama, sebagai simbol identitas bangsa. Kedua, harus menerapkan konsep hijau, pintar, indah, dan berkelanjutan (green, smart, beautiful, and sustainable).
Visi ketiga adalah menjadi kota yang modern dan berstandar internasional. Terakhir, memiliki tata kelola pemerintahan efisien dan efektif. []

Sumber : Akurat.co

Tidak ada komentar:

Posting Komentar