Selasa, 09 Juli 2019

Tak Merokok tapi Kena Kanker Paru, Begini Kata Ahli

Berita Burung - Dua hari telah berlalu setelah meninggalnya Kepala Pusat Data dan Informasi Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau Pusdatin BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, pada Minggu, 7 April 2019.
Sutopo meninggal dalam kondisi sedang berjuang melawan penyakit Kanker Paru yang diidapnya. Sejak pertama bapak dua anak ini divonis Kanker Paru, kondisi Sutopo sangat mengejutkan masyarakat. Pasalnya, ia tidak pernah merokok dan selalu makan-makanan sehat.
Tentunya, hal tersebut membuat banyak orang bertanya-tanya, dan ingin lebih mengetahui apa sebenarnya Kanker Paruini, hingga akhirnya menjadi penyebab utama kepergian almarhum. Untuk mengetahui lebih dalam tentang Kanker Paru, dr. Danche Theno, Sp.P, akan menjelaskannya untuk Anda.
"Setiap pertumbuhan jaringan yang berlebihan yang tidak seimbang, itu bisa menyebabkan cancer. Itu prinsip dasar dari kanker apapun. Karena pertumbuhan sel yang upnormal itu,  yang berlebihan, terjadinya upnormalitas tersebut maka timbul cancer," katanya kepada AkuratHealth, secara eksklusif di Rumah Sakit Siloam, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Senin, (9/7).
Penyebab paling sering yang ditemukan pada pasien Kanker Paru adalah efek dari merokok, yang masih menjadi penyebab nomor satu. Namun bukan tak ada kecenderungan lain seperti faktor genetik, zat-zat karsinogenik yang berada di sekitar lingkungan. Hal ini juga dapat diindikasikan sebagai penyebab pertumbuhan sel kanker.
"Kalau kanker penyebab pastinya memang belum diketahui, tapi indikasinya ada. Bukan hanya perokok, tidak merokokjuga dia bisa kena Kanker Paru seperti bapak Sutopo, seperti ibu BJ Habibie, mantan Menkes kita dulu. Tidak merokok, tapi beliau seorang (yang sering di) laboratorium, yang setiap hari terpapar dengan bahan-bahan kimia. Karena kasinogenik berperan juga dalam membentuk kanker," jelasnya.
"Makanan pemicu kanker, kalau dilihat dari segi makanan itu seperti yang banyak bahan pengawetnya, makanan olahan, pewarna, gorengan pakai plastik, Junk Food, dan sebagainya. Itu masuk dalam katagori karsinogenik yang diduga juga sebagai pemicu dari pertumbuhan sel kanker. Kalau Rokok jadi penyebab utama, karena didalam Asap Rokok terdapat empat ribu zat berbahaya. Betapa banyaknya kasinogenik yang berada di Asap Rokok," tutupnya.
Jadi, terjawab sudah mengapa pria yang dijuluki sebagai pahlawan kemanusiaan ini dan penderita Kanker Paru lainnya dapat mengidap Kanker Paru walaupun tak merokok.
Untuk pembahasan lebih dalam lagi tentang Kanker Paru, seperti gejala yang harus diketahui, bagaimana pengobatan Kanker Paru di Indonesia dan lainnya, AkuratHealth akan memuatnya dalam halaman lainnya. Pantau terus, ya![]


Sumber : Akurat.co

1 komentar: