Selasa, 25 Juni 2019

Memasuki Kemarau Panjang, Air 41 Waduk Jawa Tengah Menyusut, Apa yang Dilakukan Pemerintah?

Berita Burung - Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air Dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Tengah Eko Yuniantomenerangkan hampir semua waduk di Jawa Tengah mengalami penurunan debit air mencapai 24 persen.
"Contohnya, Waduk Malahayu, Cacaban, Rawapening, Kedungombo, Wonogiri, Lalung, Wadaslintang, Sudirman, Jatibarang, Penjalin, Jombor hingga Waduk Tempuran," kata Eko, Selasa (25/6/2019).
Ada sekitar 41 waduk yang mengalami penurunan debit air memasuki musim kemarau tahun ini.
Eko menjelaskan kondisi terparah terjadi di Waduk Tempuran. Semula Waduk Tempuran punya ketersediaan air 1.532 juta meter kubik. Namun kini tercatat hanya 0 kubik.
Eko dan jajarannya sedang mengebut proses pemeliharaan 41 waduk di 35 kabupaten/kota. Pemeliharaan waduk untuk menjaga aliran air ke lokasi pertanian tetap berfungsi dengan baik sekaligus memperkuat daya tampung waduk agar tetap terjaga.
"Kami paling tidak sudah memelihara 41 waduk atau setara 1,8 miliar meter per kubik. Biar daya tampung air dapat terjaga," kata dia.
Eko menjelaskan kondisi selaras dengan informasi peringatan dini dari BMKG. Kata dia, kemarau pada tahun ini akan berlangsung cukup panjang hingga mencapai tujuh bulan.
Dia menambahkan bukan hanya waduk, air sungai juga menyusut. Petugas sudah melakukan pemantauan terhadap penyusutan debit air di beberapa wilayah.
"Di area sungai kita juga punya 135 kontrol poin di sungai. Tepian semua sungai secara kasat mata sudah mengering," kata dia.
Eko menerangkan dengan kondisi irigasi yang masih mengandalkan aliran air sungai membuat kebutuhan air untuk lahan pertanian semakin berat.
"Sekarang sudah terasa ada banyak keluhan petani yang kekurangan pasokan untuk air irigasinya," kata dia.
Eko sudah berkoordinasi dengan beberapa pihak terkait untuk menanggulangi persoalan kekeringan tersebut.
Eko meminta petani memanfaatkan sisa-sisa air untuk membantu mengaliri irigasi sawah. Selain itu, dinas akan memberikan bantuan pompa bagi bagi petani yang mengalami kekeringan.
"Untuk itu, kita perkuat koordinasi dengan teman-teman kabupaten/kota. Karena harus kita sadari kalau itu bukan bersumber dari waduk, ya hanya bisa mengandalkan dari air yang mengalir. Apapun itu kita harus ada upaya yang maksimal untuk menolong para petani," kata dia. []


Sumber : Akurat.co

Tidak ada komentar:

Posting Komentar