Selasa, 07 Januari 2020

Jangan Pernah Membanding-bandingkan Anakmu Karena Bisa Ancam Masa Depannya

Berita Burung - Setiap anak yang telahir ke dunia pastinya memiliki karakteristik yang berbeda-beda, sekalipun mereka terlahir dari orangtua yang sama. Ketika orangtua mengasuh anak lebih dari satu, maka mereka dituntut untuk mengenali perbedaan karakteristik anaknya satu sama lain.

Oleh sebab itu, setiap orangtua tidak boleh membanding-bandingkan kelebihan dan kekurangan yang dimiliki anaknya. Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Family Psychology mengungkapkan bahwa apabila orangtua membanding-bandingkan anak, itu bisa membahayakan mereka seumur hidup. Para peneliti mendorong setiap orangtua untuk berhenti melakukan hal ini kepada anak mereka.

"Keyakinan orangtua tentang anak mereka bukan sebatas soal pola asuh, tapi apa yang dapat memengaruhi mereka kelak," kata salah satu peneliti, Alexander Jensen, dikutip AkuratParenting dari Medical Daily.

Membanding-bandingkan anak akan semakin berbahaya apabila perbandingan mulai mengarah pada penilaian dan evaluasi yang membuat anak terasa direndahkan. Psikolog klinis ally-Anne McCormack mengatakan jika orangtua mengadu domba anaknya satu sama lain, mungkin saja orang tua telah mengabaikan sesuatu.

"Kita mungkin mengabaikan kemampuan atletik seorang anak karena terlalu fokus membandingkan keterampilan akademiknya," ujarnya. 

Anak-anak yang terus menerus dibandingkan dengan saudaranya,kemungkinan tidak akan menghargai dirinya sendiri. Mereka cenderung akan selalu merasa rendah dan tidak disayangi, dibandingkan dengan saudaranya.

"Anak-anak menghargai pendapat orang tuanya. Sebelum mereka bisa memberikan opini, mereka mendengar suara kita. Jika kita terus berkata, 'Kamu tidak sebagus kakakmu', maka itu akan diingat anak," jelas McCormack.

Membandingkan anak satu sama lain sama saja seperti mengajarkan kepada mereka bahwa hidup adalah kompetisi. Anak akan berpikir bahwa ada seseorang yang lebih baik dari mereka. Hal tersebut berdampak pada merusak harga diri, mengurangi motivasi, dan meningkatkan kecemasan pada anak.


Sumber : Akurat.co

Tidak ada komentar:

Posting Komentar